Pesan dari saudara manusia , kaum Sirian, datang dari bintang SIRIUS.
lokasi keberadaan bintang Sirius .
( diterima oleh Pewaskita, Wendy Monro )
Cinta akan selalu menjadi katalisator, cinta kasih adalah semuanya. Dengan Cinta kasih tidak ada rahasia. Dengan kasih semua hal dikenali, semua hal mungkin. Dengan cinta anda tidak menyangkal apa saja tentang diri anda. Cinta memberikan segalanya dengan mudah. Mereka yang kekurangan, yang dalam kepedihan, ini karena mereka menolak cinta. Jika anda menemukan hidup anda tidak bahagia, itu karena anda menolak cinta.
Kasih menyediakan semua hal untuk semua orang. Dengan kasih yang mutlak dan total, anda tidak akan pernah perlu untuk masuk institusi belajar manapun, karena dengan kasih anda memiliki semua kebijaksanaan. Kasih tidak menyangkal apapun , kasih tidak menolak apapun, kasih adalah semua itu.
Cinta kasih adalah kunci satu-satunya.Dan apa yang menghalangi kasih itu ? – ketakutan, kekhawatiran, rasa bersalah dan rasa malu.
-
Dalam serat-serat Jawa/Sunda Kuna seperti Nirarthaprakrta maupun Sanghyang Siksakandang Karesian (Serat Dewa Buda), disebutkan bahwa setelah seseorang telah melewati tujuh tingkat spiritual Buddha, dia masih harus melewati lagi 7 tingkat spiritual agar bisa sampai Sanghyang Taya.
Jadi, 7 tingkat spiritual Buddha posisinya berada di bawah tangga pertama dari 7 tingkat Spiritual Jawa/Sunda Kuna. Oleh karena itu, ujung dari ajaran Buddha adalah "buddha" alias pencerahan, sedangkan ujung dari ajaran Jawa/Sunda Kuna adalah "kawicaksanan" atau dalam bahasa Sufi "Hikmah Tertinggi" (Puncak Kearifan).
( dari bapak A.Chodjim )
Pesan dari sutra Suranggama.
1.. ” Mereka boleh berpikir mereka pintar di kehidupan sekarang, tetapi tunggu saja dan lihatlah,mungkin sepuluh kehidupandari sekarang mereka akan menjadi sangat bodoh Kecerdasan (pengetahuan duniawi ? ) yang diperoleh dalam kelahiran ini disebabkanoleh kebajikan yang ditanam dalam kelahiran masa lampau, namun kecerdasan yang dimiliki acapkali membuat seseorang lupa diri – tidak sudi berbuat bajik lagi sehingga justru kecerdasan inilah yang menjerumuskannya. Orang cerdas memiliki kesempatan yang lebih besar untuk berbuat jahat. ( serakah mengejar nafsu dunia, dan melekat kepadanya/lebih mementingkan kesenanganku dan keluargaku ? ) .Oleh karena itu di dalam kehidupan sekarang kita harus memutuskan kemana kita akan pergi – kita harus mengenali secara jelas takdir ( nasib ? ) kita apa selanjutnya, jalan apa yang akan kita ambil. Setelah itu, baru ada harapan. Samadhi membantu kearifan dan kearifan membantu samadhi dalam suatu jalinan yang saling mendukung dan saling menyempurnakan. Dari mana datangnya kekuatan Kearifan dan Samadhi.? – dari SILA. Setelah Buddha parinirvana, siapakah yang kita jadikan guru ?. Buddha menjawab , ”bersandarlah pada Sila sebagai gurumu ”. Tiga pelatihan tanpa kebocoran batin yakni Sila+Samadhi+Kearifan(Panna/Prajna).Tanpa Samadhi (adding : bukan Meditasi ) kearifan tidak bisa berkembang, tanpa Sila , Samadhi tidak bisa berkembang. Kebocoran batin/Asrava artinya setiap jenis kesalahan. Bila pemikiran bergerak di pikiran, maya/iblis masuk.
2. ” Bodhi adalah penghentian dari pikiran yang membumbung ”. Pikiran yang membumbung dijelaskan sebagai pikiran yang angkuh nan congkak, pikiran yang melonjak- lonjak mengkhayal tidak membumi, pikran yang meremehkan orang lain, pikiran yang menganggap diri sendirilah yang paling pintar, akulah yang terbaik. Jika anda bisa membuat pikiran yang membumbung berhenti, maka anda sudah di dalam arah yang benar.
3. Dengan membantu orang lain, akan timbul hati Bodhisattva. Orang-orang yang berhati Bodhisattva memberikan manfaat bagi orang lain, bukan kepada mereka sendiri. Bodhisattva- bodhisattva selalu memberi manfaat kepada yang lain dengan praktek kebajikan tanpa menghiraukan apakah mereka sendiri akan rugi.
4. Setiap makhluk hidup, termasuk hantu kelaparan dan penghuni neraka, tetap memiliki sifat-dasar Buddha dan bisa menjadi Buddha di masa mendatang bila mereka melatih diri secara benar. Orang terjahatpun bisa menjadi Buddha .Bahkan binatang yang terjahatpun bisa menjadi Buddha. Kelahiran dan kematian tidak pernah berhenti, lingkaran samsara tidak pernah diputuskan. Ini disebabkan karena pandangan-pandangan khayal yang mengambil alih dan menutupi sifat –dasar sejati yang suci. Pandangan bukan hanya menunjuk sesuatu yang dilihat, tetapi juga pendapat, pemikiran, atau gagasan.
No comments:
Post a Comment